AUDIOBOOK MUSASHI karya EIJI YOSHIKAWA Part 3
Hellow guys, Welcome to my website, and you are watching AUDIOBOOK MUSASHI karya EIJI YOSHIKAWA Part 3. and this vIdeo is uploaded by Audiobook Center at 2024-03-14T04:24:56-07:00. We are pramote this video only for entertainment and educational perpose only. So, I hop you like our website.
Info About This Video
Name |
AUDIOBOOK MUSASHI karya EIJI YOSHIKAWA Part 3 |
Video Uploader |
Video From Audiobook Center |
Upload Date |
This Video Uploaded At 14-03-2024 07:24:56 |
Video Discription |
Pohon Kriptomeria Tua
SEKALIPUN pagi itu bukan saat biasanya lonceng kuil dibunyikan, namun gema suara lonceng yang berat teratur itu terdengar mendayu-dayu di seluruh kampung dan menggaung sampai jauh ke pegunungan. Hari itu hari perhitungan. Batas waktu yang diberikan pada Takuan sudah habis. Penduduk kampung bergegas
menuju bukit, untuk melihat apakah Takuan berhasil melakukan tugas yang mustahil itu. Berita keberhasilannya menyebar seperti api liar.
"Takezo sudah tertangkap!"
"Betul? Siapa yang menangkap?"
"Takuan!"
Ah, tak percaya aku! Tanpa senjata? Tak mungkin!"
Orang membanjir ke Shippoji dan memandang ternganga ke arah penjahat yang relah tertangkap itu. Iadiikat seperti binatang ke pagar tangga di depan bangunan suci utama. Beberapa orang menahan napas dan terengah-engah melihat pemandangan itu, seakan-akan mereka sedang menyaksikan wajah jin Gunung Oe yang ditakuti. Seakan-akan untuk mengecilkan reaksi mereka yang dibesar-besarkan itu, Takuan pun duduk sedikit ke atas tangga sambil bertelekan pada sikunya, dan menyeringai dengan sikap bersahabat.
"Orang-orang Miyamoto," serunya, "sekarang kalian dapat kembali ke ladang kalian dengan damai. Tentara akan segera pergi!"
Bagi orang kampung yang biasa ditakut-takuti itu, Takuan pun segera menjadi pahlawan, pembebas, dan pelindung dari yang jahat. Beberapa orang membungkuk rendah, kepala hampir menyentuh tanah di halaman kuil. Yang lain mendesakkan diri ke depan untuk menyentuh tangan atau jubahnya. Yang lain lagi berlutut di kakinya. Ngeri oleh sikap mendewakan diri ini, Takuan pun menarik diri dari kerumunan itu dan mengangkat tangan untuk menenangkan mereka.
"Dengar, penduduk Miyamoto. Ada yang mau kukatakan kepada kalian, sesuatu yang penting." Tepik sorak orang banyak pun mereda. "Bukan aku yang berjasa atas penangkapan Takezo. Bukan aku yang melaksanakannya, tapi hukum alam. Orang yang melanggar hukum alam akhirnya akan kalah. Hukum itulah yang harus kalian hormati."
"Jangan melucu begitu! Anda yang menangkapnya, bukan alam!"
"Jangan merendahkan diri, Biarawan!"
"Kami hanya memberikan penghargaan yang pada tempatnya!" "Lupakan hukum itu. Kami mau berterima kasih pada Anda!"
"Nah, kalau begitu berterima kasihlah padaku," lanjut Takuan. "Aku tidak keberatan. Tapi kalian mesti menghormati hukum. Baiklah, yang sudah, sudahlah, dan sekarang ini ada sesuatu yang sangat penting, yang hendak kuminta dari kalian. Aku membutuhkan bantuan kalian."
"Bantuan apa?" terdengar pertanyaan dari kerumunan yang ingin tahu.
"Cuma ini: apa yang akan kita lakukan terhadap Takezo sekarang? Janjiku kepada wakil Keluarga Ikeda, aku yakin kalian pernah melihatnya, adalah kalau aku tidak membawa pulang pelarian itu dalam tiga hari, aku akan menggantung diri di potion kriptomeria besar itu. Tapi kalau aku berhasil, akulah yang menentukan nasibnya."
Orang banyak mulai berbisik-bisik.
"Kami tahu!"
Takuan kembali mengambil sikap hakim. "Nah, kalau begitu apa yang akan kita lakukan dengan dia? Seperti kalian lihat, binatang yang ditakuti ini sudah ada di sini dalam keadaan hidup. Dia tidak begitu mengerikan, kan? Sebetulnya, dia sampai kemari ini tanpa perkelahian, si orang lembek ini. Akan kita bunuh dia, atau kita lepaskan?" |
Category |
Education |
Tags |
audiobook | cerita silat | cersil | gratis | cerita berseri | kho ping hoo | wiro sableng | pendekar rajawali sakti | pendekar mabuk | ADBM | sh mintardja | pendekar naga putih | pendekar bloon | wisang geni | pendekar super sakti | cerita silat mandarin | dunia kangow | senopati pamungkas | bible | mahabaratha |
More Videos